A. Keadaan Makro dan Mikro
Keadaan
termodinamika digambarkan sebagai titik dalam ruang keadaan. Setiap titik dalam
diagram fase sistem PVT bersesuaian dengan sebuah keadaan, yaitu keadaan
termodinamik. Keadaan termodinamik adalah keadaan makro (macrostate). Setiap
keadaan makro bersesuaian dengan banyak sekali keadaan mikro, bahkan tak-hingga
untuk sistem kontinu. Keadaan mikro adalah konfigurasi sesaat dari semua elemen
mikroskopik. Keadaan-keadaan mikroskopik suatu sistem dapat dinyatakan dalam
ruang fase. Ruang fase dari suatu gas dalam wadah tertutup yang terdiri atas N
molekul dapat digambarkan dalam ruang fase berdimensi 6N, yaitu {x1···pz N}.
B.
Pandangan
Makroskopik
Dalam termodinamika sistem akan dideskripsikan dengan
sejumlah besaran fisis yang menggambarkan keadaan sistem (disebut sebagai besaran
keadaan). Keadaan sistem yang ditinjau dalam termodinamika adalah keadaan
makroskopik yang dapat berupa keadaan rerata dari partikel-partikel dalam
sistem atau berupa keadaan kesuluruhan (total) partikel-partikel dalam sistem.
Contoh keadaan makroskopik tersebut adalah :
·
Tekanan
P
·
Temperatur
T
·
Volume
V
·
Energi
dalam U
Tekanan
merupakan salah satu property yang terpenting dalam thermodinamika, dan
didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair atau gas) pada satu satuan
unit luas area. Istilah tekanan pada benda padat disebut tegangan (stress).
Satuan tekanan adalah Pa (Pascal), yang didefinisikan sebagai, 1 Pa = 1 N/m2
Karena satuan Pascal terlalu kecil, maka dalam analisis thermodinamika
seringdigunakan satua kilopascal (1
kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa = 106 Pa). Satuan tekanan yang cukup
dikenal adalah satuan bar (barometric), atau atm (standard atmosphere),
sebagai berikut.
1
bar = 105 Pa = 0,1 Mpa = 100kPa
1
atm = 101. 325 Pa = 101,325 kPa = 1, 01325 bar
Pengukuran
tekanan dengan menggunakan referensi tekanan nol absolut disebut tekanan
absolut (ata), sedang tekanan manometer (ato) adalah tekanan relatif terhadap
tekanan atmosfir. Tekanan vakum adalah tekanan dibawah 1 atm, yaitu perbedaan
antara tekanan atmosfir dengan tekanan absolut.
Alat
pengukur tekanan diatas atmosfir adalah manometer, alat pengukur tekanan vakum
disebut manometer vakum, sedang alat pengukur tekanan atmosfir disebut
barometer. Terdapat banyak jenis metode pengukuran tekanan seperti pipa U,
manometer pegas, atau transduser elektronik
· Temperatur T
Ukuran
temperatur berfungsi untuk mengindikasikan adanya energi panas pada suatu benda
padat, cair, atau gas. Metodenya biasanya menggunakan perubahan salah satu property
suatu material karena panas, seperti pemuaian, dan sifat listrik. Prinsip
pengukurannya adalah apabila suatu alat ukur ditempelkan pada benda yang akan
diukur temperaturnya, maka akan terjadi perpindahan panas ke alat ukur sampai
terjadi keadaan seimbang. Dengan demikian temperatur yang terterapada alat ukur
adalah sama dengan temperatur pada benda yang diukur temperaturnya. Prinsip
tersebut menghasilkan Hukum Thermodinamika Zeroth (Zeroth Law of Thermodynamics),
yaitu apabila dua benda dalam keadaan seimbang thermal dengan benda ketiga maka
dua benda tersebut juga dalam keadaan seimbang thermal walaupuntidak saling
bersentuhan.
Dalam
sistem SI satuan temperatur adalah Kelvin (K) tanpa derajad. Skala dari ukuran
temperatur dalam derajad Celcius adalah sama dengan skala ukuran Kelvin, tetapi
titik nol oC sama dengan 273,15 K. Titik nol oC adalah kondisi es mencair pada
keadaan standard atmosfir, sedang kondisi 0 K adalah kondisi nol mutlak dimana
semua gerakan yang menghasilkan energi pada semua materi berhenti. Dalam
analisis thermodinamika, apabila yang dimaksudkan adalah ukuran temperatur maka
yang digunakan adalah ukuran dalam K, sedang apabila analisis berhubungan
dengan perbedaan temperatur maka baik ukuran oC maupun K dapat digunakan.
·
Volume V
volume
dari sebuah sistem termodinamika
adalah suatu parameter ekstensif untuk menjelaskan keadaan termodinamika. Volume
spesifik, adalah properti intensif, adalah volume per satuan
massa. Volume merupakan fungsi keadaan dan
interdependen dengan properti termodinamika lainnya seperti tekanan
dan suhu. Contohnya, volume berhubungan tekanan dan
suhu gas ideal
melalui hukum gas ideal. Volume fisik dari sebuah
sistem dapat sama atau berbeda dari volume kontrol yang
digunakan untuk menganalisis sistem.
·
Energi Dalam U
Energi dalam (E) adalah
total energi kinetik
dan energi potensial
yang ada di dalam sistem. Namun karena besar energi kinetik
dan energi potensial pada sebuah sistem tidak dapat diukur, maka besar energi
dalam sebuah sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat ditentukan adalah
besar perubahan energi dalam
suatu sistem. Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kalor (q) dan kerja (w), yang
akan timbul bila suatu sistem bereaksi. Oleh karena itu, perubahan energi dalam
dirumuskan dengan persamaan E = q + w.
Jika sistem menyerap kalor, maka q bernilai positif. Jika sistem mengeluarkan kalor, maka q bernilai negatif. Jika sistem melakukan kerja, maka w pada rumus tersebut bernilai positif. Jika sistem dikenai kerja oleh lingungan, maka w bernilai negatif.Jadi bila suatu sistem menyerap kalor dari lingkungan sebesar 10 kJ, dan sistem tersebut juga melakukan kerja sebesar 6 kJ, maka perubahan energi dalam-nya akan sebesar 16 kJ.
Jika sistem menyerap kalor, maka q bernilai positif. Jika sistem mengeluarkan kalor, maka q bernilai negatif. Jika sistem melakukan kerja, maka w pada rumus tersebut bernilai positif. Jika sistem dikenai kerja oleh lingungan, maka w bernilai negatif.Jadi bila suatu sistem menyerap kalor dari lingkungan sebesar 10 kJ, dan sistem tersebut juga melakukan kerja sebesar 6 kJ, maka perubahan energi dalam-nya akan sebesar 16 kJ.
Besaran-besaran makroskopik tadi dikelompokkan
menjadi dua jenis, yang sebanding dengan jumlah partikel dan yang tidak bergantung
pada jumlah partikel. Besaran yang sebanding dengan jumlah partikel disebut
sebagai besaran ekstensif, misalnya jumlah partikel, volume, energi dalam, dan
entropi S. Sedangkan besaran yang tidak bergantung pada jumlah partikel disebut
sebagai besaran intensif, misalnya tekanan, temperatur, panas jenis c,
kerapatan ρ dan potensial kimia µ.
Ciri Khas Koordinat Makroskopik
1. Koordinat ini tidak menyangkut pengandaian
khusus mengenai struktur materi.
2. Jumlah koordinatnya sedikit
3. Koordinat ini dipilih melalui daya terima
indera kita scara langsung.
4. Pada umumnya koordinat ini dapat diukur
secara langsung
C.
Pandangan
Mikroskopik
Pemerian
mikroskopik suatu sistem meliputi beberapa ciri khas seperti adanya pengandaian
bahwa sistem terdiri atas sejumlah molekul, dan kuantitas-kuantitas yang
diperinci tidak dapat diukur. Contoh penerapan pandangan mikroskopik untuk cabang
ilmu fisika yaitu dalam fisika statistik.. Ruang lingkup fisika
statistik meliputi dua bagian besar, yaitu teori kinetik dan mekanika
statistik. Berdasarkan pada teori peluang dan hukum mekanika, teori kinetik
mampu menggambarkan sistem dalam keadaan tak seimbang, seperti: proses efusi,
viskositas, konduktivitas termal, dan difusi. Disini, molekul suatu gas ideal
tidak dianggap bebas sempurna tetapi ada interaksi ketika bertumbukan dengan
molekul lain atau dengan dinding. Bentuk interaksi yang terbatas ini diacukan
sebagai interaksi lemah atau kuasi bebas. Ruang lingkup ini tidak membahas
partikel berantaraksi kuat
Uraian
suatu sistem yang sebagai koordinat makroskopik, dapat diambil contoh sebagai
berikut:
·
Kecepatan masing-masing partikel
·
Energi kinetik masing-masing partikel
·
Kecepatan
partikel
Dalam
fisika,
kinematika adalah cabang dari mekanika klasik
yang membahas gerak
benda dan sistem benda tanpa mempersoalkan gaya
penyebab gerakan. Kata kinematika dicetuskan oleh fisikawan Perancis A.M. Ampère.
Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak suatu partikel. Kecepatan sebuah partikel adalah vektor yang menunjukkan arah dan besar dari perubahan posisi vektor, bagaimana posisi sebuah benda berpindah tiap waktu. Anggap rasio perbedaan 2 posisi partikel dibagi dalam interval waktu sama,
Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak suatu partikel. Kecepatan sebuah partikel adalah vektor yang menunjukkan arah dan besar dari perubahan posisi vektor, bagaimana posisi sebuah benda berpindah tiap waktu. Anggap rasio perbedaan 2 posisi partikel dibagi dalam interval waktu sama,
Ciri Khas Koordinat Mikroskopik
1. Terdapat pengandaian secara struktur
materi, yaitu molekul dianggap ada.
2.
Banyak kuantitas yang harus diperinci
3. Kuantitas yang diperinci tidak
berdasarkan penerimaan indera kita
4. Kuantitas ini tidak bisa diukur